Sabtu, 10/12/2011 05:25 WIB
Elvan Dany Sutrisno - detikNews
foto: detikcom Jakarta - Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta memberlakukan aturan baru bagi penumpang bus TransJ. Penumpang perempuan diminta duduk di bagian depan pintu utama, sementara penumpang laki-laki dipersilakan ke belakang. Kenapa?
"Kami imbau kepada petugas kami agar pada saat situasi memungkinkan untuk meminta penumpang perempuan menempati posisi depan dan penumpang laki-laki di belakang. Tujuannya untuk menghindari agar tidak terjadi pelecehan seksual," ujar Kepala BLU TransJakarta Muhammad Akbar kepada detikcom, Sabtu (10/12/2011).
Lalu bagaimana dengan suami-istri, ibu-anak, atau satu keluarga yang bepergian bersama? Jangan khawatir, anda tidak dilarang duduk di belakang.
"Jadi persisnya kami mendefinisikan area di depan itu untuk perempuan sedang di belakang itu bebas. Jadi bebas di situ kalau yang membawa keluarga. Seperti ada gerbong khusus perempuan di KRL, tapi ada juga gerbong umum, jadi tidak ada diskriminasi gender,"tuturnya.
Langkah ini dilakukan TransJ untuk mengurangi angka pelecehan seksual di bus TransJ. Memang berbagai upaya dilakukan pihak TransJ untuk memperbaiki pelayanan untuk kenyamanan pelanggan.
"Di setiap pintu kita menempatkan petugas, ada tiga kamera di dalam bis, dan untuk semua bis baru dilengkapi kamera dan penyimpan data yang bisa menyimpan rekaman selama sebulan penuh,"tandasnya.
(van/van)
"Kami imbau kepada petugas kami agar pada saat situasi memungkinkan untuk meminta penumpang perempuan menempati posisi depan dan penumpang laki-laki di belakang. Tujuannya untuk menghindari agar tidak terjadi pelecehan seksual," ujar Kepala BLU TransJakarta Muhammad Akbar kepada detikcom, Sabtu (10/12/2011).
Lalu bagaimana dengan suami-istri, ibu-anak, atau satu keluarga yang bepergian bersama? Jangan khawatir, anda tidak dilarang duduk di belakang.
"Jadi persisnya kami mendefinisikan area di depan itu untuk perempuan sedang di belakang itu bebas. Jadi bebas di situ kalau yang membawa keluarga. Seperti ada gerbong khusus perempuan di KRL, tapi ada juga gerbong umum, jadi tidak ada diskriminasi gender,"tuturnya.
Langkah ini dilakukan TransJ untuk mengurangi angka pelecehan seksual di bus TransJ. Memang berbagai upaya dilakukan pihak TransJ untuk memperbaiki pelayanan untuk kenyamanan pelanggan.
"Di setiap pintu kita menempatkan petugas, ada tiga kamera di dalam bis, dan untuk semua bis baru dilengkapi kamera dan penyimpan data yang bisa menyimpan rekaman selama sebulan penuh,"tandasnya.
(van/van)
No comments:
Post a Comment